Cabdisdik Aceh Utara Gelar Pelatihan Memahami Tupoksi dan Kurikulum Merdeka
humannesia.com / LHOKSUKON - Cabang Dinas Pendidikan (Cabdisdik) Wilayah Aceh Utara menggegelar pelatihan peningkatan tugas pokok kepala sekolah dan wakil kepala sekolah jenjang SMA/SMK/SLB tahap II berlangsung di Hotel Lido Graha Lhokseumawe, tanggal 15 -18 Maret 2023.
Kegiatan se-Aceh Utara berlangsung selama tiga hari itu diikuti oleh para wakil bidang Kurikulum sejumlah 72 orang.
Kacabdisdik Wilayah Aceh Utara, Drs Ahmad Yamani MPd melalui Kasi manajemen guru, tenaga kependidikan dan mutu kesiswaan, Abdul Manan, SPd MSi dalam sambutannya mengatakan, tujuan dari kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman wakil kepala sekolah bidang kurikulum dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka di sekolah masing-masing.
Kemudian melalui pemahaman tugas pokok sebagai wakil kepala sekolah bidang kurikulum.
“Semua wakil kepala sekolah wajib memahami dengan baik tugas tambahannya sebagai wakil, apalagi saat ini kita sedang berhadapan dengan dunia yang sangat kompetitif," ujar Abdul Manan.
Hal itu menurutnya mengharuskan para pengambil kebijakan di sekolah, termasuk wakil kepala sekolah untuk terus meningkatkan kuliatas diri.
"Ada tuntutan agar para wakil kepala kita untuk lebih telaten dan terampil dalam mengelola pendidikan, sehingga kualitas pendidikan kita semakin bagus, agar pendidikan kita mampu melahirkan SDM yang handal dan memiliki daya saing," tambahnya.
Abdul Manan menuturkan, kelas haruslah menciptakan suasana penuh keceriaan, sekaligus pengembangan dan penguatan karakter peserta didik sesuai dengan amanat nilai luhur bangsa kita.
"Sebagaimana yang kita ketahui bahwa kurikulum merdeka bertujuan menciptakan suasana proses pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik dan guru," ucapnya.
Kurikulum ini menekankan pendidikan Indonesia pada pengembangan aspek keterampilan dan karakter sesuai dengan nilai-nilai bangsa Indonesia.
Kurikulum merdeka bukan hanya fokus pada aspek kognitif namun aspek afektif dan psikomotorik juga penting, menurut Manan, guru harus mampu mentransfer nilai-nilai luhur di ruang kongnitif sehingga lahir manusia bertakwa sekaligus berilmu.
"Dalam kurikulum merdeka adanya ruang yang sangat luas dalam hal penyederhanaan RPP termasuk proses evaluasi," sebutnya.
Guru–guru diberikan peluang dalam pemanfaatan serta pengembangan RPP menyesuaikan dengan kebutuhan.
"Konsep merdeka dalam pelaksanaan pembelajaran juga memberikan kesempatan serta ruang yang luas bagi siswa dalam belajar (student center) secara lebih nyata," tutup Abdul Manan.
Adapun narasumber yang diundang dalam pelatihan ini adalah Maimun SPd MSoc Sc dan Dr Irwan Putra, MPd yang merupakan Dosen FKIP Universitas Syiah Kuala.
Peserta tampak sangat antusias mengikuti pelatihan karena ini kali pertama pelatihan khusus terkait dengan tugas wakil kepala sekolah bidang kurikulum yang dikaitkan dengan kurikulum merdeka.
Salah seorang peserta pelatihan, Rika Syukrina mengaku senang dengan pelatihan itu.
Ia mengaku perlu memahami tupoksi wakil kepala bidang kurikulum sehingga nantinya dapat memberikan arahan dan masukan bagi guru-guru di sekolah.
“Saya bersyukur dan senang, Cabdisdik Wilayah Aceh Utara berinisiatif menggelar pelatihan yang belum pernah dilakukan sebelumnya, apalagi ini terkait kurikum merdeka bagi kami wakil kepala sekolah bidang kurikulum," ucap Rika. (*)
Rika juga mengakui selama ini menghadapi kendala teknis apalagi kurikulum merdeka belum lama diperkenalkan, ia juga berharap pelatihan bagi wakil kepala sekolah bidang lainnya dapat dilaksankan sehingga memudahkan sekolah dalam mewujudkan tujuan pendidikan
"Pelatihan ini memberikan ruang bagi kami sebagai wakil kepala sekolah bidang kurikulum yang selama ini mengalami beberapa kendala dalam menjalankan tugas sebagai wakil kepala sekolah," ujar Rika.
Sebagai guru penggerak dia berharap, semoga kegiatan pelatihan khusus seperti ini dapat dilakukan juga bagi wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, bidang sarana dan bidang hubungan masyarakat. (*)
Kontributor : Baihaqi