Kacabdisdik Sambut Kunjungan Kerja Komisi VI DPRA di Aceh Jaya, Kepala SLB Promosikan Produk P5 Hasil Karya Siswa
humannesia.com / CALANG – Anggota DPR Aceh Komisi VI yang membidangi Pendidikan dan Kebudayaan melakukan kunjungan kerja di Aceh Jaya, Kamis (20/2/2025).
Nuraisah juga mengucapkan terima kasih kepada semua anggota DPR Aceh yang sudah memberikan kesempatan kepadanya untuk mengenalkan produk P5 SLB Negeri Aceh Jaya yaitu produk tas Ecoprint
“terimakasih juga saya ucapkan kepada pak Kacabdin Wilayah Aceh Jaya yang selalu memberikan motivasi dan semangat bagi siswa-siswi kami untuk tetap membuat karya-karya terbaik, sehingga pada hari ini diberikan kesempatan untuk mempromosikannya kepada Bapak-Bapak anggota dewan yang hadir dari Banda Aceh ke Aceh Jaya” ucapnya.
Tujuh anggota yang hadir adalah Ihya Ulumuddin, S.P, M.H., Tgk. H.AT Tarmizi Hamid, H.Syahrul Nurfa, Hatta Bulqaini, SKD, Muhammad Iqbal, Dr Irpanussir, S.Ag, SE, M.Si. dan Iskandar.
Kehadiran mereka disambut secara langsung oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Aceh Jaya Rahadian, SE,. M.Pd bersama Kasubag TU, Pengawas sekolah dan seluruh kepala SMA/SMK/SLB se-Aceh Jaya.
Pada pertemuan yang berlangsung di ruang rapat Cabdin Aceh Jaya tersebut, Rahadian menyampaikan berbagai masukan dan harapan kepada pimpinan dan seluruh anggota DPRA yang hadir.
Kehadiran mereka disambut secara langsung oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Aceh Jaya Rahadian, SE,. M.Pd bersama Kasubag TU, Pengawas sekolah dan seluruh kepala SMA/SMK/SLB se-Aceh Jaya.
Pada pertemuan yang berlangsung di ruang rapat Cabdin Aceh Jaya tersebut, Rahadian menyampaikan berbagai masukan dan harapan kepada pimpinan dan seluruh anggota DPRA yang hadir.
Salah satu harapan beliau adalah perlu adanya dukungan dari anggota dewan terhadap pemerataan pendidikan para penyandang disabilitas di Aceh Jaya.
“Hari ini Aceh Jaya hanya memiliki satu unit SLB, yang berlokasi di Calang, sehingga tidak terjangkau oleh semua penyandang disabilitas di Aceh Jaya” ucapnya
Rahadian berharap agar semua penyandang disabilitas mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengecap pendidikan, sehingga perlu penambahan Unit Sekolah Baru (USB) di kecamatan Teunom dan Jaya.
Pada kesempatan tersebut Kepala SLBN Aceh Jaya Nuraisah Nasution, S.Pd memperkenalkan produk P5 hasil karya siswa binaannya, karya tersebut mendapat apresiasi dari seluruh anggota dewan salah satunya Tas Laptop Ecoprint yang didesain dengan bentuknya yang sangat unik.
“Uniknya tas tersebut adalah kolaborasi dari siswa Tuna Grahita dan Tuna Rungu, untuk ketok-ketok atau menempelkan warna daun di kain seperti membatik dilakukan oleh siswa Tuna Grahita dan yang menjahitnya adalah siswa Tuna Rungu” jelas Nuraisah
Sehingga, menurut Nuraisah terjadinya kolaborasi antar ketunaan untuk menghasilkan sebuah produk. Selain itu, ketrampilan yang dimiliki oleh siswanya dapat menjadi modal setelah mereka lulus
“ Siswa SLB Negeri Aceh setelah menyelesaikan sekolahnya sampai kelas XII, mereka nantinya bisa berkarya sehingga tidak lagi menjadi beban bagi orang tua dan masyarakat. Mereka akan kita latih sampai mereka bisa untuk mengerjakan yang kita anggap sepele tapi bernilai produk’ ucap Nuraisah
“Hari ini Aceh Jaya hanya memiliki satu unit SLB, yang berlokasi di Calang, sehingga tidak terjangkau oleh semua penyandang disabilitas di Aceh Jaya” ucapnya
Rahadian berharap agar semua penyandang disabilitas mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengecap pendidikan, sehingga perlu penambahan Unit Sekolah Baru (USB) di kecamatan Teunom dan Jaya.
Pada kesempatan tersebut Kepala SLBN Aceh Jaya Nuraisah Nasution, S.Pd memperkenalkan produk P5 hasil karya siswa binaannya, karya tersebut mendapat apresiasi dari seluruh anggota dewan salah satunya Tas Laptop Ecoprint yang didesain dengan bentuknya yang sangat unik.
“Uniknya tas tersebut adalah kolaborasi dari siswa Tuna Grahita dan Tuna Rungu, untuk ketok-ketok atau menempelkan warna daun di kain seperti membatik dilakukan oleh siswa Tuna Grahita dan yang menjahitnya adalah siswa Tuna Rungu” jelas Nuraisah
Sehingga, menurut Nuraisah terjadinya kolaborasi antar ketunaan untuk menghasilkan sebuah produk. Selain itu, ketrampilan yang dimiliki oleh siswanya dapat menjadi modal setelah mereka lulus
“ Siswa SLB Negeri Aceh setelah menyelesaikan sekolahnya sampai kelas XII, mereka nantinya bisa berkarya sehingga tidak lagi menjadi beban bagi orang tua dan masyarakat. Mereka akan kita latih sampai mereka bisa untuk mengerjakan yang kita anggap sepele tapi bernilai produk’ ucap Nuraisah
Nuraisah juga mengucapkan terima kasih kepada semua anggota DPR Aceh yang sudah memberikan kesempatan kepadanya untuk mengenalkan produk P5 SLB Negeri Aceh Jaya yaitu produk tas Ecoprint
“terimakasih juga saya ucapkan kepada pak Kacabdin Wilayah Aceh Jaya yang selalu memberikan motivasi dan semangat bagi siswa-siswi kami untuk tetap membuat karya-karya terbaik, sehingga pada hari ini diberikan kesempatan untuk mempromosikannya kepada Bapak-Bapak anggota dewan yang hadir dari Banda Aceh ke Aceh Jaya” ucapnya.
Beberapa masukan lain yang disampaikan oleh para kepala sekolah dan komite adalah harus adanya pemerataan pembangunan, sarana dan prasarana pendidikan untuk semua sekolah di Aceh Jaya.
Selain itu juga penambahan batas usia penerima beasiswa anak yatim, dari batas usia 15 tahun menjadi 18 tahun, agar semua yatim atau piyatu di jenjang SMA/SMK masih dapat menerimanya.
Kemudian segera terealisasinya qanun perlindungan Guru dan Tenaga Kependidikan, agar ada kekuatan hukum dalam melindungi insan pendidikan di sekolah.
Kontributor : Maswadi
Kontributor : Maswadi